Bukittinggi, LangkahLoka - Siapa sangka, sebuah kampung kecil di atas air di ujung timur Kalimantan bisa menyita perhatian nasional? Kampung Malahing, terletak di pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, bukan hanya sebuah permukiman nelayan biasa. Kampung ini berhasil menjelma menjadi desa wisata unggulan yang memadukan keindahan alam laut, budaya bahari, dan semangat gotong royong warganya.
Berjarak sekitar 4 kilometer dari daratan, Malahing hanya bisa diakses dengan perahu kecil (klotok) selama 20–25 menit dari Bontang Kuala. Dulu, desa ini hanyalah perkampungan nelayan yang serba terbatas. Fasilitas umum masih minim, jalan titian dari kayu ulin banyak yang rusak, dan potensi wisatanya belum tergarap.
Berkat inisiatif warga, khususnya seorang pemuda bernama Mexi, dan kolaborasi bersama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) serta pemerintah daerah, Malahing mulai berbenah. Mereka membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan memulai perjalanan panjang untuk menjadikan kampung ini sebagai desa wisata.
Kampung Malahing menawarkan pengalaman wisata yang sulit ditemukan di tempat lain. Rumah-rumah panggung berdiri di atas air, menciptakan pemandangan unik yang begitu khas. Laut di sekitar kampung sangat jernih, cocok untuk aktivitas snorkeling, diving, hingga memancing.
Masyarakatnya yang ramah dan hangat juga menjadi daya tarik tersendiri. Wisatawan dapat merasakan langsung kehidupan nelayan, menanam dan memanen rumput laut, hingga ikut belajar membuat kerajinan tangan dari kerang dan manik-manik.
Ingin pengalaman yang lebih unik? Tidurlah di homestay terapung, dan bangun pagi sambil menyaksikan matahari terbit dari balik lautan. Tak jauh dari kampung, Pulau Kuwetang menjadi tempat favorit mengamati burung kuntul perak, simbol Kota Bontang.
Malahing juga memanjakan lidah para pengunjung. Ada teripang olahan khas, ikan kerapu bakar, palu mara, hingga sate barongang, sejenis kerang laut yang menjadi makanan khas kampung ini. Semua dimasak dengan resep tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Setelah gagal menembus 75 besar pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, warga Malahing tidak menyerah. Mereka belajar dari desa wisata lain, memperbaiki infrastruktur, meningkatkan pelayanan, hingga menggiatkan promosi digital.
Kerja keras itu terbayar di tahun 2023. Kampung Malahing berhasil meraih juara 3 kategori “Desa Wisata Maju” di ajang ADWI, mengalahkan ratusan desa lainnya dari seluruh Indonesia. Transformasi ini tidak lepas dari peran program "Better Living in Malahing" yang digagas oleh PKT. Sejak 2001, program ini membina warga Malahing melalui pelatihan, pembangunan infrastruktur, pengembangan potensi lokal, dan pembukaan lapangan kerja baru seperti pengolahan rumput laut, budi daya teripang, dan produksi batik khas Malahing.
Walau program tersebut telah selesai pada 2022, dukungan tetap berjalan. Fokus saat ini adalah meningkatkan kualitas SDM pariwisata, termasuk pelatihan hospitality, bahasa Inggris, dan pengelolaan homestay. Kampung Malahing kini menjadi contoh nyata bahwa keterbatasan bukan hambatan untuk maju. Dengan tekad, kerja keras, dan kerja sama, sebuah kampung kecil bisa berubah menjadi desa wisata berkelas nasional yang tetap menjaga kearifan lokal dan kelestarian alam. Kisah Kampung Malahing bukan hanya cerita sukses, tapi juga sumber inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk bangkit, berkembang, dan bermimpi lebih besar.