Bukittinggi, LangkahLoka - Setelah sempat ditutup total selama lebih dari empat bulan, jalur pendakian Gunung Semeru resmi dibuka kembali mulai Kamis, 16 Mei 2025. Keputusan ini disampaikan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyusul kondisi cuaca yang mulai membaik dan penurunan aktivitas vulkanik di kawasan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Namun demikian, pendakian masih dibatasi hanya sampai kawasan Ranu Kumbolo, tanpa izin lanjut ke puncak Mahameru. Pembukaan ini didasarkan pada pengumuman resmi TNBTS dengan nomor: PG.9/T.8/BIDTEK/KSA.5.1/B/05/2025.
Kuota Dibatasi, Jalur Masuk Hanya Lewat Ranupani
TNBTS menetapkan sejumlah aturan ketat demi menjaga keselamatan pengunjung. Kuota pendakian dibatasi maksimal 200 orang per hari dan hanya bisa diakses melalui Pos Pendakian Ranupani. Durasi pendakian juga diatur selama 2 hari 1 malam.
Harga Tiket Pendakian Disesuaikan
Untuk pendakian tahun 2025, TNBTS juga merilis daftar tarif resmi tiket masuk kawasan Gunung Semeru:
-
Warga Negara Indonesia (WNI):
-
Hari kerja 2 hari: Rp78.000
-
Campuran hari kerja dan hari libur: Rp88.000
-
Akhir pekan/libur nasional 2 hari: Rp98.000
-
-
Warga Negara Asing (WNA):
-
Flat tarif untuk 2 hari: Rp440.000
Syarat Administratif dan Kesehatan Pendaki
Pendaki wajib memenuhi persyaratan administratif dan kesehatan sebelum diizinkan mendaki. Ketentuan yang berlaku antara lain:
-
Minimal usia pendaki: 10 tahun
-
Pendaki di atas usia 70 tahun wajib menyertakan surat rekomendasi dari dokter
-
Wajib membawa identitas diri (KTP, KIA, atau KK)
-
Wajib menyertakan surat keterangan sehat terbaru, yang dikeluarkan maksimal H-1 dari hari pendakian oleh fasilitas kesehatan resmi Keindahan Ranu Kumbolo Tetap Jadi Daya Tarik
Meskipun belum diizinkan hingga puncak Mahameru, kawasan Ranu Kumbolo tetap menjadi daya tarik utama bagi para pendaki. Danau alami yang berada di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut itu menawarkan panorama matahari terbit yang memesona dan udara pegunungan yang sejuk.
Penutupan Sebelumnya Akibat Aktivitas Vulkanik
Gunung Semeru sempat ditutup total sejak awal Januari 2025 karena cuaca ekstrem dan peningkatan aktivitas vulkanik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat adanya fluktuasi kegempaan dan pergerakan magma yang cukup intens, sebelum akhirnya kondisi dinyatakan stabil pada Mei 2025.
Imbauan untuk Pendaki: Patuhi Protokol dan Jaga Kelestarian
TNBTS mengimbau seluruh pendaki untuk selalu mematuhi aturan, menjaga kebersihan, serta menghormati alam selama pendakian berlangsung. Selain itu, pendaki diharapkan mempersiapkan fisik dan perlengkapan dengan matang.